Dangerous Chemichal Substances
Sebagai bagian
dari masyarakat modern, kita tidak bisa lepas dari apa yang dinamakan bahan
kimia. Bahan kimia ada di sekeliling kita, terkandung dalam apa yang kita pakai
atau kita konsumsi sehari-hari.
Bahan kimia
yang digunakan dalam kendali, dengan dosis pemakaian yang sesuai tidak akan
menimbulkan dampak yang berbahaya. Namun, bahan kimia yang disalahgunakan,
digunakan dalam dosis yang salah dan berjangka waktu tertentu akan menimbulkan
efek buruk bagi tubuh kita, maupun lingkungan di sekitar kita.
A. Zat berbahaya bagi tubuh
Pada umumnya
zat-zat kimia bersifat toksik bagi tubuh manusia. Zat-zat tersebut masuk lewat
pernapasan dan kemudian beredar ke seluruh tubuh atau menuju organ-organ tubuh.
Zat-zat tersebut dapat langsung mengganggu organ-organ tubuh tertentu seperti
hati, paru-paru, dan lainnya, atau dapat juga berakumulasi dalam tulang, darah,
atau ginjal.
Tubuh manusia
secara normal memiliki sistem pertahanan tubuh sebagai bentuk perlawanan
terhadap zat-zat kimia yang masuk, misalnya penyaringan ginjal dan hati.
Zat-zat racun tersebut keluar dalam bentuk urin dan keringat.
Akan tetapi,
jumlah yang besar dan sifat toksik yang tinggi bisa mencapai taraf yang
berbahaya, tidak dapat ditolerir tubuh dan pada akhirnya menghasilkan efek
kesehatan jangka panjang bahkan kematian.
1.
Zat berbahaya
dalam makanan
a)
Karbon dalam Sate
Sate menjadi salah satu makanan favorit hampir setiap orang, namun tahukah Anda
bahwa pembakaran sate menghasilkan karbon dari hasil pembakaran arang.
Karbon-karbon melekat pada daging yang dibakar sehingga ikut termakan.
Akumulasi karbon yang tidak terkendali dapat berpotensi memicu tumbuhnya
kanker.
b)
Zat lilin dalam
mi instan
Sebagai makanan murah dan mudah, kita nyaris tidak bisa dipisahkan dengan mi
instan. Makanan ini menjadi kegemaran setiap orang yang menginginkan
kepraktisan dari sajian lezat aneka rasa. Namun, ternyata mi instan memiliki
lapisan lilin pada permukaan mi nya. Itu lah mengapa mi tidak lengket satu sama
lain ketika dimasak. Secara normal, tubuh manusia memiliki waktu 2 hari untuk
membersihkan zat lilin tersebut dari dalam tubuh, akan tetap kebanyakan orang
mengabaikan jarak tersebut dan mengkonsumsi mi instan secara kontinyu. Konsumsi
mie instan setiap hari akan meningkatkan kemungkinan seseorang terjangkiti
kanker.
c)
Kandungan gizi
dalam fast food
Di era modern,
fast food juga menjadi makanan kegemaran. Terutama untuk orang-orang di kota
besar. Bahaya yang terkandung di dalam fast food seperti Pizza, Burger dan Ayam
Goreng adalah pada kandungan lemak, karbohidrat, gula dan garam yang tinggi.
Kendati bukan zat kimia toksik, namun kandungan tersebut tetap digolongkan
berbahaya karena kadarnya yang tidak sesuai untuk tubuh konsumen.
Sebut saja
kentang goreng renyah yang dibuat dengan metode deepfry menggunakan banyak minyak. Kandungan nutrisi di dalam
kentang akan tergantikan dengan minyak yang berkalori tinggi. Konsumsi kalori
di luar kendali akan menimbulkan kegemukan. Kegemukan memicu terjadinya
penyakit jantung. Kadar garam tinggi pada kentang goreng atau ayam goreng
memicu terjadinya hipertensi, dan kadar gula tidak terkendali memicu diabetes
melitus.
d) Komposisi minuman bersoda
Salah satu
favorit anak muda adalah minuman bersoda dingin yang menyegarkan dan bervariasi
dalam rasa maupun warna. Namun minuman warna-warni ini menyimpan bahaya dalam
komposisinya.
Salah satunya
adalah asam fosfat di dalam Soda Pop, yang mengganggu penyerapan kalsium di
dalam tubuh, bereaksi dengan asam lambung sehingga memblokir proses penyerapan
gizi. Selain asam fosfat, ada juga aspartam yang memicu tumor dan masalah
emosional, lalu kafein yang menyebabkan insomnia dan mempercepat denyut
jantung.
e)
Pewarna Mentega
Salah satu yang
menyimpan bahaya dalam pewarnanya adalah mentega. Senyawa 4-dimetilaminobenzena
atau pewarna kuning mentega menunjukkan sifat karsinogen di dalam tubuh
manusia.
2.
Zat berbahaya
di sekitar kita
a)
Zat karsinogen
dalam botol plastik bekas
Kebiasaan memakai ulang botol plastik adalah kebiasaan yang buruk, karena polyethylene
terephthalate dalam bahan plastik ini bersifat karsinogen. Botol plastik hanya
aman untuk dipakai 1-2 kali saja karena apabila kita mencuci ulang botol,
lapisan plastiknya akan rusak dan zat karsinogen itu bisa masuk ke air yang
kita minum.
b)
Logam Pb dalam
kemasan kertas pembungkus gorengan
Beberapa kertas
kemasan dan non-kemasan (kertas koran dan majalah) yang sering digunakan untuk
membungkus makanan, terdeteksi mengandung timbal (Pb) melebihi batas yang
ditentukan. Di dalam tubuh manusia, timbal masuk melalui saluran pernapasan
atau pencernaan menuju sistem peredaran darah dan kemudian menyebar ke berbagai
jaringan lain, seperti ginjal, hati,
otak, saraf dan tulang. Keracunan timbal pada orang dewasa ditandai dengan
gejala 3 P, yaitu pallor (pucat), pain (sakit) & paralysis (kelumpuhan).
Apalagi jika digunakan untuk membungkus gorengan yang panas dan berlemak, Pb
lebih mudah berpindah dari kertas ke makanan.
c)
Formaldehid
Bahan kimia ini biasa terdapat pada benda berbahan kayu yang dipress,
berpelitur seperti pada almari, papan dinding dari kayu, produk tekstil
misalnya pada pakaian. Tanpa disadari manusia, biasa akan masuk ke dalam tubuh
manusia melalui proses pengikisan oleh rayap, terjadinya penguapan akibat
panas.
B. Zat berbahaya bagi lingkungan
Zat kimia tidak
hanya memberi efek buruk pada kesehatan, namun juga keseimbangan lingkungan dan
keselamatan bumi kita. Penggunaan secara serampangan oleh manusia memperburuk
keadaan alam dan tidak hanya mengancam kelangsungan hidup manusia namun juga
hewan dan tumbuhan.
a)
Karbon
monoksida
Sebagai produk
buangan kendaraan bermotor atau pabrik, karbon monoksida memang tidak bisa
dihindari. Dewasa ini, pesatnya pertumbuhan industri menyebabkan kandungan CO
di udara terus meningkat, dan menjebak panas matahari yang masuk ke bumi. Pada
akhirnya suhu bumi terus meningkat dan global warming pun terjadi. Fenomena ini
tidak hanya mengancam manusia, namun juga satwa-satwa, seperti satwa kutub dan
hewan akuatik yang tidak bisa tahan terhadap perubahan suhu lingkungan hidup
mereka.
b)
Freon dan CFC
Suhu bumi yang
semakin panas menimbulkan ketergantungan manusia terhadap pendingin ruangan. AC
ruang atau AC mobil menggunakan bahan kimia freon yang dapat merusak lapisan
ozon yang melindungi bumi dari radiasi. Selain Freon dalam AC, CFC dalam kulkas
juga menyumbang andil dalam kerusakan ozon. Pelubangan ozon yang parah memicu
terjadinya kanker kulit dan mematikan tumbuhan-tumbuhan karena radiasi UV masuk
tanpa filter apapun.
c)
Merkuri
Logam berat
hasil samping industri yang dibuang begitu saja ke dalam perairan menyebabkan
kematian massal, serta akumulasi dalam rantai makanan. Logam ini merusak hati
dan ginjal dalam jangka waktu lama. Selain itu, apabila terkonsumsi oleh ikan
kecil, merkuri akan masuk ke dalam rantai makanan dan menyebabkan fenomena
biomagnification. Apabila manusia juga termasuk dalam rantai makanan tersebut,
dapat menimbulkan kecacatan lahir dan mutasi.
d) Sodium Lauryl Sulfat
Deterjen adalah
item sehari-hari yang dibutuhkan manusia dimanapun. Sayang, air sisa deterjen
yang masuk begitu saja ke perairan akan mengancam biota air. Selain itu, pada
manusia, sodium lauryl sulfat dalam produk ini menyebabkan gangguan nafas, mata
dan menyebabkan diare hingga kematian. Kini, tidak hanya deterjen, sebagian
produk pembersih rumahan seperti pembersih lantai juga mengandung zat ini.