Kamis, 12 November 2015

Bahan Kimia Berbahaya



Dangerous Chemichal Substances

Sebagai bagian dari masyarakat modern, kita tidak bisa lepas dari apa yang dinamakan bahan kimia. Bahan kimia ada di sekeliling kita, terkandung dalam apa yang kita pakai atau kita konsumsi sehari-hari.
Bahan kimia yang digunakan dalam kendali, dengan dosis pemakaian yang sesuai tidak akan menimbulkan dampak yang berbahaya. Namun, bahan kimia yang disalahgunakan, digunakan dalam dosis yang salah dan berjangka waktu tertentu akan menimbulkan efek buruk bagi tubuh kita, maupun lingkungan di sekitar kita.

A.  Zat berbahaya bagi tubuh
Pada umumnya zat-zat kimia bersifat toksik bagi tubuh manusia. Zat-zat tersebut masuk lewat pernapasan dan kemudian beredar ke seluruh tubuh atau menuju organ-organ tubuh. Zat-zat tersebut dapat langsung mengganggu organ-organ tubuh tertentu seperti hati, paru-paru, dan lainnya, atau dapat juga berakumulasi dalam tulang, darah, atau ginjal.
Tubuh manusia secara normal memiliki sistem pertahanan tubuh sebagai bentuk perlawanan terhadap zat-zat kimia yang masuk, misalnya penyaringan ginjal dan hati. Zat-zat racun tersebut keluar dalam bentuk urin dan keringat.

Akan tetapi, jumlah yang besar dan sifat toksik yang tinggi bisa mencapai taraf yang berbahaya, tidak dapat ditolerir tubuh dan pada akhirnya menghasilkan efek kesehatan jangka panjang bahkan kematian.
1.     Zat berbahaya dalam makanan

a)    Karbon dalam Sate
Sate menjadi salah satu makanan favorit hampir setiap orang, namun tahukah Anda bahwa pembakaran sate menghasilkan karbon dari hasil pembakaran arang. Karbon-karbon melekat pada daging yang dibakar sehingga ikut termakan. Akumulasi karbon yang tidak terkendali dapat berpotensi memicu tumbuhnya kanker.

b)    Zat lilin dalam mi instan
Sebagai makanan murah dan mudah, kita nyaris tidak bisa dipisahkan dengan mi instan. Makanan ini menjadi kegemaran setiap orang yang menginginkan kepraktisan dari sajian lezat aneka rasa. Namun, ternyata mi instan memiliki lapisan lilin pada permukaan mi nya. Itu lah mengapa mi tidak lengket satu sama lain ketika dimasak. Secara normal, tubuh manusia memiliki waktu 2 hari untuk membersihkan zat lilin tersebut dari dalam tubuh, akan tetap kebanyakan orang mengabaikan jarak tersebut dan mengkonsumsi mi instan secara kontinyu. Konsumsi mie instan setiap hari akan meningkatkan kemungkinan seseorang terjangkiti kanker.

c)     Kandungan gizi dalam fast food
Di era modern, fast food juga menjadi makanan kegemaran. Terutama untuk orang-orang di kota besar. Bahaya yang terkandung di dalam fast food seperti Pizza, Burger dan Ayam Goreng adalah pada kandungan lemak, karbohidrat, gula dan garam yang tinggi. Kendati bukan zat kimia toksik, namun kandungan tersebut tetap digolongkan berbahaya karena kadarnya yang tidak sesuai untuk tubuh konsumen.
Sebut saja kentang goreng renyah yang dibuat dengan metode deepfry menggunakan banyak minyak. Kandungan nutrisi di dalam kentang akan tergantikan dengan minyak yang berkalori tinggi. Konsumsi kalori di luar kendali akan menimbulkan kegemukan. Kegemukan memicu terjadinya penyakit jantung. Kadar garam tinggi pada kentang goreng atau ayam goreng memicu terjadinya hipertensi, dan kadar gula tidak terkendali memicu diabetes melitus.

d)   Komposisi minuman bersoda
Salah satu favorit anak muda adalah minuman bersoda dingin yang menyegarkan dan bervariasi dalam rasa maupun warna. Namun minuman warna-warni ini menyimpan bahaya dalam komposisinya.
Salah satunya adalah asam fosfat di dalam Soda Pop, yang mengganggu penyerapan kalsium di dalam tubuh, bereaksi dengan asam lambung sehingga memblokir proses penyerapan gizi. Selain asam fosfat, ada juga aspartam yang memicu tumor dan masalah emosional, lalu kafein yang menyebabkan insomnia dan mempercepat denyut jantung.

e)     Pewarna Mentega
Salah satu yang menyimpan bahaya dalam pewarnanya adalah mentega. Senyawa 4-dimetilaminobenzena atau pewarna kuning mentega menunjukkan sifat karsinogen di dalam tubuh manusia.

2.     Zat berbahaya di sekitar kita

a)    Zat karsinogen dalam botol plastik bekas
Kebiasaan memakai ulang botol plastik adalah kebiasaan yang buruk, karena polyethylene terephthalate dalam bahan plastik ini bersifat karsinogen. Botol plastik hanya aman untuk dipakai 1-2 kali saja karena apabila kita mencuci ulang botol, lapisan plastiknya akan rusak dan zat karsinogen itu bisa masuk ke air yang kita minum.

b)    Logam Pb dalam kemasan kertas pembungkus gorengan
Beberapa kertas kemasan dan non-kemasan (kertas koran dan majalah) yang sering digunakan untuk membungkus makanan, terdeteksi mengandung timbal (Pb) melebihi batas yang ditentukan. Di dalam tubuh manusia, timbal masuk melalui saluran pernapasan atau pencernaan menuju sistem peredaran darah dan kemudian menyebar ke berbagai jaringan lain, seperti  ginjal, hati, otak, saraf dan tulang. Keracunan timbal pada orang dewasa ditandai dengan gejala 3 P, yaitu pallor (pucat), pain (sakit) & paralysis (kelumpuhan). Apalagi jika digunakan untuk membungkus gorengan yang panas dan berlemak, Pb lebih mudah berpindah dari kertas ke makanan.

c)     Formaldehid
Bahan kimia ini biasa terdapat pada benda berbahan kayu yang dipress, berpelitur seperti pada almari, papan dinding dari kayu, produk tekstil misalnya pada pakaian. Tanpa disadari manusia, biasa akan masuk ke dalam tubuh manusia melalui proses pengikisan oleh rayap, terjadinya penguapan akibat panas.

B.   Zat berbahaya bagi lingkungan
Zat kimia tidak hanya memberi efek buruk pada kesehatan, namun juga keseimbangan lingkungan dan keselamatan bumi kita. Penggunaan secara serampangan oleh manusia memperburuk keadaan alam dan tidak hanya mengancam kelangsungan hidup manusia namun juga hewan dan tumbuhan.
a)    Karbon monoksida
Sebagai produk buangan kendaraan bermotor atau pabrik, karbon monoksida memang tidak bisa dihindari. Dewasa ini, pesatnya pertumbuhan industri menyebabkan kandungan CO di udara terus meningkat, dan menjebak panas matahari yang masuk ke bumi. Pada akhirnya suhu bumi terus meningkat dan global warming pun terjadi. Fenomena ini tidak hanya mengancam manusia, namun juga satwa-satwa, seperti satwa kutub dan hewan akuatik yang tidak bisa tahan terhadap perubahan suhu lingkungan hidup mereka.

b)    Freon dan CFC
Suhu bumi yang semakin panas menimbulkan ketergantungan manusia terhadap pendingin ruangan. AC ruang atau AC mobil menggunakan bahan kimia freon yang dapat merusak lapisan ozon yang melindungi bumi dari radiasi. Selain Freon dalam AC, CFC dalam kulkas juga menyumbang andil dalam kerusakan ozon. Pelubangan ozon yang parah memicu terjadinya kanker kulit dan mematikan tumbuhan-tumbuhan karena radiasi UV masuk tanpa filter apapun.

c)     Merkuri
Logam berat hasil samping industri yang dibuang begitu saja ke dalam perairan menyebabkan kematian massal, serta akumulasi dalam rantai makanan. Logam ini merusak hati dan ginjal dalam jangka waktu lama. Selain itu, apabila terkonsumsi oleh ikan kecil, merkuri akan masuk ke dalam rantai makanan dan menyebabkan fenomena biomagnification. Apabila manusia juga termasuk dalam rantai makanan tersebut, dapat menimbulkan kecacatan lahir dan mutasi.

d)   Sodium Lauryl Sulfat
Deterjen adalah item sehari-hari yang dibutuhkan manusia dimanapun. Sayang, air sisa deterjen yang masuk begitu saja ke perairan akan mengancam biota air. Selain itu, pada manusia, sodium lauryl sulfat dalam produk ini menyebabkan gangguan nafas, mata dan menyebabkan diare hingga kematian. Kini, tidak hanya deterjen, sebagian produk pembersih rumahan seperti pembersih lantai juga mengandung zat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar