Kamis, 12 November 2015

Hutan Tropis





 Persebaran hutan hujan tropis

Hutan tropis terdistribusi di daerah ekuator dan sub-ekuator

Curah hujan di hutan hujan tropis (tropical rain forest) cenderung konstant setiap tahunnya, yaitu sekitar 200-400 cm per tahun. Sementara di hutan kering tropis (tropical dry forest), curah hujan sangat bergantung pada musim. Rata-rata sekitar 150-200 cm per tahun (musim kering selama enam atau tujuh bulan setahun).

Salah satu hutan hujan tropis di Costa Rica

Hutan hujan tropis disesaki dengan tumbuhan berkayu besar yang membentuk kanopi atau atap hutan, sehingga tumbuhan-tumbuhan yang lebih rendah bersaing mendapatkan sinar matahari untuk hidup. Pola ini membuat hutan tropis seperti memiliki “lapisan vertikal”.

Salah satu tumbuhan besar di hutan hujan

Pohon tinggi yang menonjol menjadi kanopi dan tumbuhan-tumbuhan yang lebih pendek, menjadi sub kanopi (biasanya terdiri dari satu atau dua lapis). Sementara di bawah, ada lapisan semak dan herba. Sementara di pohon-pohon besar, bromeliad dan anggrek tumbuh melimpah sebagai epifit. Pohon malar hijau yang berdaun lebar juga dominan di hujan hutan tropis.

Tumbuhan rendah di hutan hujan bersaing mendapat sinar matahari


Di hujan kering tropis, pohon-pohon menggugurkan daunnya selama musim kering. Bromeliad dan anggrek tidak sebanyak di hutan hujan tropis. Semak-semak berduri dan tumbuhan sukulen umum terdapat juga di hutan kering tropis.

Hutan tropis di bumi adalah habitat bagi jutaan spesies. Kekayaannya melebihi kekayaan hayati yang ada di bioma manapun. Diperkirakan ada 5-30 juta spesies yang belum dideskripsikan. Hewan di hutan tropis meliputi amfibi (katak pohon, katak panah, urodela, salamander pohon dll), reptil (iguana, tokek hutan dll), burung-burung (burung hantu, rangkok dll), mamalia (harimau, babi hutan dll), mamalia berkantung (kuskus dll), primata (orangutan, monyet liar dll), arthropoda dan serangga-serangga.


Kekayaan hayati Rain forest :burung toucan. Source www.tropical-rainforest-animals.com

Namun kerusakan hutan tropis dewasa ini sudah masuk ke laju yang memprihatinkan. Deforestasi yang mencengangkan, seperti yang terjadi di Kalimantan Barat, telah mengancam kehidupan sejumlah spesies eksotis yang belum terdeskripsikan seperti burung Smoky honeyeater dan lusinan katak, kupu-kupu dan tumbuhan.

Selain mengancam kekayaan hayati, perusakan hutan tropis yang parah juga telah merusak paru-paru dunia, mempercepat global warming, memicu bencana tanah longsor, dan mengurangi persediaan air tanah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar