Kamis, 12 November 2015

Danau


Kita tentu tidak asing dengan bioma yang satu ini, kan? Danau adalah genangan air di wilayah darat yang tidak memiliki aliran (badan air diam). Danau seringkali dimanfaatkan untuk irigasi, budidaya ikan air tawar dan sarana pariwisata.

Danau Toba, Indonesia. source : wikipedia

Ada danau yang hanya berukuran beberapa meter persegi, ada pula yang sampai ribuan kilometer persegi.  Ada dua jenis danau yang perlu diketahui, yaitu :

1. Danau Oligotrofik   : Danau oligotrofik adalah danau yang miskin nutrien, namun kaya oksigen. Oksigen di dapat dari udara sekitar, atau hasil fotosintesis alga-alga. Tidak banyak zat-zat organik yang bisa didekomposisi (diuraikan) di dasarnya, dan umumnya memiliki luas permukaan yang lebih kecil.

contoh danau oligotrofik

2. Danau Eutrofik       : Kebalikan dari danau oligotrofik, danau eutrofik kaya nutrien, namun miskin oksigen. Daerah terdalam danau biasanya benar-benar tidak mengandung oksigen selama musim panas atau saat musim dingin.

Ada berbagai macam kehidupan yang menghuni danau, contohnya tumbuhan air, fitoplankton, sianobakteri, ikan dan macam-macam siput air.

Di bagian tepi danau yang dangkal dan memperoleh cukup cahaya matahari (zona litoral), terdapat tumbuhan air yang berakar. Sedangkan di daerah yang dalam dan tidak tertembus cahaya matahari (zona limnetik), hiduplah fitoplankton dan sianobakteri. Selain itu hidup juga zooplankton yang memangsa fitoplankton.

Di daerah dasar (zona bentik), terdapat berbagai macam bentos (hewan-hewan yang hidup melekat di dasar), seperti siput, kerang dan macam-macam hewan lunak.

Sedangkan ikan-ikan hanya hidup di bagian danau yang mengandung oksigen yang cukup. Ikan-ikan yang umum menghuni danau contohnya Ikan Cere (Mosquitofish), Ikan tawes, Ikan gapi, dan Ikan lele.

Kadangkala, sisa pupuk dari persawahan tergelontor ke danau. Ingat bahwa pupuk untuk pertanian mengandung banyak unsur Nitrogen (N) dan Pospor (P), sehingga danau menjadi sangat kaya akan unsur N dan P. Peristiwa ini disebut Eutrofikasi. Eutrofikasi itu memberi efek yang buruk.

Perhatikan uraian di bawah!
Unsur-unsur N dan P yang mencemari danau dan menyebabkan alga dan tumbuhan air (misal eceng gondok) tumbuh subur. Suburnya alga dan tumbuhan air menimbulkan sejumlah kerugian misalnya :

1. Permukaan danau menjadi tertutup oleh tumbuhan air sehingga cahaya matahari yang masuk ke dalam danau berkurang drastis. Tumbuhan akuatik yang hidup di bawah air tidak akan bisa berfotosintesis dengan baik sehingga akhirnya mati. Ikan yang memakan tumbuhan akuatik tersebut akan kehilangan sumber makanan juga.


source : http://meidytinangon.blogspot.com


2. Jika alga atau tumbuhan air mati, maka harus diuraikan oleh bakteri-bakteri. Ingat bahwa bakteri perlu oksigen untuk menguraikan tumbuhan mati tersebut. Bakteri akan mengambil oksigen yang ada di dalam air dan akhirnya cadangan oksigen akan menipis, sehingga kehidupan ikan menjadi terancam.

3. Permukaan yang dipenuhi tumbuhan air juga menyebabkan kontak permukaan air dengan udara berkurang sehingga oksigen tidak bisa masuk. Kadar oksigen yang menipis seiring waktu bisa membunuh ikan-ikan dan kehidupan air lainnya.

(Etrofikasi tidak hanya terjadi di danau, namun juga bisa di laut dan sungai serta ekosistem perairan lain)

Hutan Tropis





 Persebaran hutan hujan tropis

Hutan tropis terdistribusi di daerah ekuator dan sub-ekuator

Curah hujan di hutan hujan tropis (tropical rain forest) cenderung konstant setiap tahunnya, yaitu sekitar 200-400 cm per tahun. Sementara di hutan kering tropis (tropical dry forest), curah hujan sangat bergantung pada musim. Rata-rata sekitar 150-200 cm per tahun (musim kering selama enam atau tujuh bulan setahun).

Salah satu hutan hujan tropis di Costa Rica

Hutan hujan tropis disesaki dengan tumbuhan berkayu besar yang membentuk kanopi atau atap hutan, sehingga tumbuhan-tumbuhan yang lebih rendah bersaing mendapatkan sinar matahari untuk hidup. Pola ini membuat hutan tropis seperti memiliki “lapisan vertikal”.

Salah satu tumbuhan besar di hutan hujan

Pohon tinggi yang menonjol menjadi kanopi dan tumbuhan-tumbuhan yang lebih pendek, menjadi sub kanopi (biasanya terdiri dari satu atau dua lapis). Sementara di bawah, ada lapisan semak dan herba. Sementara di pohon-pohon besar, bromeliad dan anggrek tumbuh melimpah sebagai epifit. Pohon malar hijau yang berdaun lebar juga dominan di hujan hutan tropis.

Tumbuhan rendah di hutan hujan bersaing mendapat sinar matahari


Di hujan kering tropis, pohon-pohon menggugurkan daunnya selama musim kering. Bromeliad dan anggrek tidak sebanyak di hutan hujan tropis. Semak-semak berduri dan tumbuhan sukulen umum terdapat juga di hutan kering tropis.

Hutan tropis di bumi adalah habitat bagi jutaan spesies. Kekayaannya melebihi kekayaan hayati yang ada di bioma manapun. Diperkirakan ada 5-30 juta spesies yang belum dideskripsikan. Hewan di hutan tropis meliputi amfibi (katak pohon, katak panah, urodela, salamander pohon dll), reptil (iguana, tokek hutan dll), burung-burung (burung hantu, rangkok dll), mamalia (harimau, babi hutan dll), mamalia berkantung (kuskus dll), primata (orangutan, monyet liar dll), arthropoda dan serangga-serangga.


Kekayaan hayati Rain forest :burung toucan. Source www.tropical-rainforest-animals.com

Namun kerusakan hutan tropis dewasa ini sudah masuk ke laju yang memprihatinkan. Deforestasi yang mencengangkan, seperti yang terjadi di Kalimantan Barat, telah mengancam kehidupan sejumlah spesies eksotis yang belum terdeskripsikan seperti burung Smoky honeyeater dan lusinan katak, kupu-kupu dan tumbuhan.

Selain mengancam kekayaan hayati, perusakan hutan tropis yang parah juga telah merusak paru-paru dunia, mempercepat global warming, memicu bencana tanah longsor, dan mengurangi persediaan air tanah.

Terumbu Karang


Di bawah zona pelagic samudra, kumpulan invertebrata dan organisme laut membentuk ekosistem terumbu karang yang cantik dan kaya. Sebagian besar penyusun terumbu karang adalah rangka kalsium karbonat koral.

Terumbu karang. Source : google



Koral ini perlu tenpat padat untuk melekat. Terumbu karang yang masih “muda” atau baru terbentuk disebut terumbu tepi/fringing reef. Terumbu karang ini tumbuh di sepanjang pantai, dan arah tumbuhnya ke lautan terbuka.

Kemudian tumbuh dan tumbuh lagi dalam kurun waktu lama menjadi terumbu penghalang/barrier reef. Terumbu karang ini tumbuh agak jauh dari garis pantai. Tumbuhnya di sekitar pulau, dan berselang seling antara terumbu karang dan batu-batuan.

Jika pulau di tengah barrier reef tenggelam maka akan terbentuk formasi terumbu karang atoll, yaitu terumbu karang yang tumbuh melingkar berbentuk cincin tanpa ada pulau di tengahnya.

Kecantikan Great Barrier Reef, Australia. Source www.telegraph.co.uk
 
Formasi Atoll. Source siskakodong.wordpress.com
 

Terumbu karang tumbuh di daerah yang masih tersinari matahari (zona fotik), berair jernih, dan lingkungannya stabil, terutama di daerah-daerah tropis. Namun ada juga terumbu karang yang ditemukan di daerah yang lebih dalam daripada zona fotik, yaitu pada kedalaman 1.500 m.

Organisme yang menghuni bioma ini adalah cnidaria, buluh babi, teripang, kerang, bintang laut, ikan-ikan dan anemone. Kekayaanya yang luar biasa bisa menjadi daya tarik pariwisata yang menjanjikan, seperti di Great barrier reef Australia, dan taman laut Bunaken di Sulawesi.

Anemon Cnidaria. Source worldoceanreview.com
 
 
Penghuni terumbu karang, Asteroidea. Source tomoyoyacisa.wordpress.com640 × 480


Percaya atau tidak, terumbu karang ini merupakan ekosistem yang “manja”, karena selalu butuh oksigen, rusak oleh masukan air tawar dan nutrien yang terlalu tinggi. Selain itu, sangat sensitif terhadap kerusakan pada suhu di bawah 18 celcius dan di atas 30 celcius.

Penangkapan ikan dengan peledak yang sewenang-wenang bisa merusak terumbu karang secara besar-besaran. Penaikan suhu laut akibat pemanasan global juga mengancam kelestarian terumbu karang dewasa ini. 

hmm..sayang banget ya? padahal wajah terumbu karang, apalagi di Indonesia sangat cantik : (

Bahan Kimia Berbahaya



Dangerous Chemichal Substances

Sebagai bagian dari masyarakat modern, kita tidak bisa lepas dari apa yang dinamakan bahan kimia. Bahan kimia ada di sekeliling kita, terkandung dalam apa yang kita pakai atau kita konsumsi sehari-hari.
Bahan kimia yang digunakan dalam kendali, dengan dosis pemakaian yang sesuai tidak akan menimbulkan dampak yang berbahaya. Namun, bahan kimia yang disalahgunakan, digunakan dalam dosis yang salah dan berjangka waktu tertentu akan menimbulkan efek buruk bagi tubuh kita, maupun lingkungan di sekitar kita.

A.  Zat berbahaya bagi tubuh
Pada umumnya zat-zat kimia bersifat toksik bagi tubuh manusia. Zat-zat tersebut masuk lewat pernapasan dan kemudian beredar ke seluruh tubuh atau menuju organ-organ tubuh. Zat-zat tersebut dapat langsung mengganggu organ-organ tubuh tertentu seperti hati, paru-paru, dan lainnya, atau dapat juga berakumulasi dalam tulang, darah, atau ginjal.
Tubuh manusia secara normal memiliki sistem pertahanan tubuh sebagai bentuk perlawanan terhadap zat-zat kimia yang masuk, misalnya penyaringan ginjal dan hati. Zat-zat racun tersebut keluar dalam bentuk urin dan keringat.

Akan tetapi, jumlah yang besar dan sifat toksik yang tinggi bisa mencapai taraf yang berbahaya, tidak dapat ditolerir tubuh dan pada akhirnya menghasilkan efek kesehatan jangka panjang bahkan kematian.
1.     Zat berbahaya dalam makanan

a)    Karbon dalam Sate
Sate menjadi salah satu makanan favorit hampir setiap orang, namun tahukah Anda bahwa pembakaran sate menghasilkan karbon dari hasil pembakaran arang. Karbon-karbon melekat pada daging yang dibakar sehingga ikut termakan. Akumulasi karbon yang tidak terkendali dapat berpotensi memicu tumbuhnya kanker.

b)    Zat lilin dalam mi instan
Sebagai makanan murah dan mudah, kita nyaris tidak bisa dipisahkan dengan mi instan. Makanan ini menjadi kegemaran setiap orang yang menginginkan kepraktisan dari sajian lezat aneka rasa. Namun, ternyata mi instan memiliki lapisan lilin pada permukaan mi nya. Itu lah mengapa mi tidak lengket satu sama lain ketika dimasak. Secara normal, tubuh manusia memiliki waktu 2 hari untuk membersihkan zat lilin tersebut dari dalam tubuh, akan tetap kebanyakan orang mengabaikan jarak tersebut dan mengkonsumsi mi instan secara kontinyu. Konsumsi mie instan setiap hari akan meningkatkan kemungkinan seseorang terjangkiti kanker.

c)     Kandungan gizi dalam fast food
Di era modern, fast food juga menjadi makanan kegemaran. Terutama untuk orang-orang di kota besar. Bahaya yang terkandung di dalam fast food seperti Pizza, Burger dan Ayam Goreng adalah pada kandungan lemak, karbohidrat, gula dan garam yang tinggi. Kendati bukan zat kimia toksik, namun kandungan tersebut tetap digolongkan berbahaya karena kadarnya yang tidak sesuai untuk tubuh konsumen.
Sebut saja kentang goreng renyah yang dibuat dengan metode deepfry menggunakan banyak minyak. Kandungan nutrisi di dalam kentang akan tergantikan dengan minyak yang berkalori tinggi. Konsumsi kalori di luar kendali akan menimbulkan kegemukan. Kegemukan memicu terjadinya penyakit jantung. Kadar garam tinggi pada kentang goreng atau ayam goreng memicu terjadinya hipertensi, dan kadar gula tidak terkendali memicu diabetes melitus.

d)   Komposisi minuman bersoda
Salah satu favorit anak muda adalah minuman bersoda dingin yang menyegarkan dan bervariasi dalam rasa maupun warna. Namun minuman warna-warni ini menyimpan bahaya dalam komposisinya.
Salah satunya adalah asam fosfat di dalam Soda Pop, yang mengganggu penyerapan kalsium di dalam tubuh, bereaksi dengan asam lambung sehingga memblokir proses penyerapan gizi. Selain asam fosfat, ada juga aspartam yang memicu tumor dan masalah emosional, lalu kafein yang menyebabkan insomnia dan mempercepat denyut jantung.

e)     Pewarna Mentega
Salah satu yang menyimpan bahaya dalam pewarnanya adalah mentega. Senyawa 4-dimetilaminobenzena atau pewarna kuning mentega menunjukkan sifat karsinogen di dalam tubuh manusia.

2.     Zat berbahaya di sekitar kita

a)    Zat karsinogen dalam botol plastik bekas
Kebiasaan memakai ulang botol plastik adalah kebiasaan yang buruk, karena polyethylene terephthalate dalam bahan plastik ini bersifat karsinogen. Botol plastik hanya aman untuk dipakai 1-2 kali saja karena apabila kita mencuci ulang botol, lapisan plastiknya akan rusak dan zat karsinogen itu bisa masuk ke air yang kita minum.

b)    Logam Pb dalam kemasan kertas pembungkus gorengan
Beberapa kertas kemasan dan non-kemasan (kertas koran dan majalah) yang sering digunakan untuk membungkus makanan, terdeteksi mengandung timbal (Pb) melebihi batas yang ditentukan. Di dalam tubuh manusia, timbal masuk melalui saluran pernapasan atau pencernaan menuju sistem peredaran darah dan kemudian menyebar ke berbagai jaringan lain, seperti  ginjal, hati, otak, saraf dan tulang. Keracunan timbal pada orang dewasa ditandai dengan gejala 3 P, yaitu pallor (pucat), pain (sakit) & paralysis (kelumpuhan). Apalagi jika digunakan untuk membungkus gorengan yang panas dan berlemak, Pb lebih mudah berpindah dari kertas ke makanan.

c)     Formaldehid
Bahan kimia ini biasa terdapat pada benda berbahan kayu yang dipress, berpelitur seperti pada almari, papan dinding dari kayu, produk tekstil misalnya pada pakaian. Tanpa disadari manusia, biasa akan masuk ke dalam tubuh manusia melalui proses pengikisan oleh rayap, terjadinya penguapan akibat panas.

B.   Zat berbahaya bagi lingkungan
Zat kimia tidak hanya memberi efek buruk pada kesehatan, namun juga keseimbangan lingkungan dan keselamatan bumi kita. Penggunaan secara serampangan oleh manusia memperburuk keadaan alam dan tidak hanya mengancam kelangsungan hidup manusia namun juga hewan dan tumbuhan.
a)    Karbon monoksida
Sebagai produk buangan kendaraan bermotor atau pabrik, karbon monoksida memang tidak bisa dihindari. Dewasa ini, pesatnya pertumbuhan industri menyebabkan kandungan CO di udara terus meningkat, dan menjebak panas matahari yang masuk ke bumi. Pada akhirnya suhu bumi terus meningkat dan global warming pun terjadi. Fenomena ini tidak hanya mengancam manusia, namun juga satwa-satwa, seperti satwa kutub dan hewan akuatik yang tidak bisa tahan terhadap perubahan suhu lingkungan hidup mereka.

b)    Freon dan CFC
Suhu bumi yang semakin panas menimbulkan ketergantungan manusia terhadap pendingin ruangan. AC ruang atau AC mobil menggunakan bahan kimia freon yang dapat merusak lapisan ozon yang melindungi bumi dari radiasi. Selain Freon dalam AC, CFC dalam kulkas juga menyumbang andil dalam kerusakan ozon. Pelubangan ozon yang parah memicu terjadinya kanker kulit dan mematikan tumbuhan-tumbuhan karena radiasi UV masuk tanpa filter apapun.

c)     Merkuri
Logam berat hasil samping industri yang dibuang begitu saja ke dalam perairan menyebabkan kematian massal, serta akumulasi dalam rantai makanan. Logam ini merusak hati dan ginjal dalam jangka waktu lama. Selain itu, apabila terkonsumsi oleh ikan kecil, merkuri akan masuk ke dalam rantai makanan dan menyebabkan fenomena biomagnification. Apabila manusia juga termasuk dalam rantai makanan tersebut, dapat menimbulkan kecacatan lahir dan mutasi.

d)   Sodium Lauryl Sulfat
Deterjen adalah item sehari-hari yang dibutuhkan manusia dimanapun. Sayang, air sisa deterjen yang masuk begitu saja ke perairan akan mengancam biota air. Selain itu, pada manusia, sodium lauryl sulfat dalam produk ini menyebabkan gangguan nafas, mata dan menyebabkan diare hingga kematian. Kini, tidak hanya deterjen, sebagian produk pembersih rumahan seperti pembersih lantai juga mengandung zat ini.